.:| Home | artikel | camp | foto | video | cendawan |:.

Senin, 17 Juni 2013

Jelajah 3 Puncak

  • G. Bulu Saraung 1.260 mdpl. ( 14 s/d 15 - 06 - 2013 )
  • B. Sorongan 980 mdpl. ( 22 s/d 23 - 06 - 2013 )
  • G. Latimojong Puncak Rante Mario 3.478 mdpl. ( 27 s/d 03 - 07 - 2013 )
Mohon Do'anya...

Sabtu, 15 Juni 2013

Gunung Bulusaraung 14-06-2013


 
Gunung Bulusaraung merupakan salah satu Gunung yang terdapat di Sulawesi Selatan lokasinya berada diantara Kota Kabupaten Pangkep dan Kabupaten. Maros , tepatnya di Kecamatan Balocci Desa Tompobulu dengan ketinggian gunung mencapai 1.260 Mpdl. 
Gunung Bulusaraung ini juga termaksud salah satu Gunung di Sulawesi Selatan yang banyak dikunjungi baik itu oleh wisatawan luar Sulawesi Selatan maupun para Pendaki Gunung. Untuk menuju ke puncak gunung hanya perlu menempuh jarak sekitar 3-4 jam dari  pemberhentian terakhir atau biasanya disebut POS 0 didesa Tompobulu.


Gunung yang memiliki ketinggian 1.200 Mdpl ini walapun tidak termaksud Salah satu Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan Tetapi memiliki Jalur yang cukup menantang serta sedikit extrem apalagi saat musim hujan pastinya agak kesulitan untuk menempuh jalur sesuai waktu yang ditentukan apalgi buat Pendaki atau wisatawan yang mendaki ke Gunung Bulusaraung untuk pertama kalinya. Tetapi walapun jalurnya sedikit sulit tetapi ada bebera Pos / Tempat peristirahatan sejenak yang memiliki Pemandangan yang sangat Indah dan sayang untuk dilewatkan, sehingga dapat mengobati rasa lelah dalam perjalanan. selain itu di Gunung Bulusaraung juga terdapat beberapa species  Flora dan Fauna diantaranya Tumbuhan Rotan, Kemiri, Kelapa Serta Beberapa Tumbuhan warga yang sengaja ditanam di gunung tersebut, Kera hitam (maccaca maura)  Kupu – kupu (triodes holiptron),  Musang (macrogolidia masenbraiki). dll.


Pada pendakian Gunung Bulusaraung pendaki melewati 9 Pos peristrahat sementara, jarak dari Pos ke Pos hanya membutuhkan waktu 15-30 Menit.


Biasanya Para Pendaki jika ingin Menginap di Gunung ini biasa membuat BaseCamb di Pos 9 karena jarak dari Pos 9 / Pos terakhir sebelum Puncak hanya membutuhkan waktu 20 Menit untuk sampe kePuncak Gunung Bulusaraung dengan melalui Jalur sisi Gunung yang cukup Terjal dan Bebatuan Lepas,Puncak Gunung ditandai dengan  adanya Pemancar Radio Milik BTNBB dan tentunya Tugu atau biasanya disebut TREANGGULASI oleh Para Pendaki Gunung.










Piyu Sahabat Alam
Never Stop Exploring


Senin, 07 Januari 2013

Serunya Tahun Baru 2013 di G. Bawakaraeng


Saya sangat menikmati pendakian kali ini karena ada beberapa orang baru dan Extrimnya cuaca, saya sangat  bersyukur karena pendakian berjalan dengan sukses walaupun ada di antara kami ada yang cedera "termasuk saya sendiri heheheheheee..."

Rute Perjalanan :
Kota Makassar ---> Malino ---> Lembangna ---> Puncak Gunung Bawakaraeng.

Kami berangkat dari BASECAMP sekitar pukul 20:30 WITA dengan mengenderai sepeda motor, kami menikmati perjalanan walaupun terasa dingin. Sesekali kami singgah dan beristirahat sejenak...

(Gerbang Bendungan Bili-Bili)


Hutan Pinus Malino
Sekitar pukul 1:04 kami tiba di Hutan Pinus Malino. kawan - kawan merasa dingin dan lelah, kami putuskan untuk beristirahat sejenak...

(kawan-kawan pada menikmati munuman hangatnya)

(Istirahat dulu gan...)

(ehhh ternyata ada yang lapa juga nihhh)

Sekitar pukul 1:40 kami melanjutkan perjalan menuju Lembangna, walaupun agak pelan kami menikmati perjalanan kami sambil menikmati kesunyian dan cuaca dingin hutan pinus...

Lembangna
Kami tiba di Lembangna (kaki gunung) sekitar pukul 02:36, di Lembangna ini anak-anak biasanya Camp dirumah Tata Sangkal, beliau ini adalah Ketua RT didaerah ini. Dengan kebiasan lama aku lansung masuk dapur dan membuat beberapa cangkir kopi untuk menghangatkan badan sambil menyusun rencana pendakian esok hari...

(ngopi dulu bray baru tidur)

Pukul 09:28 kami bersiap-siap memulai pendakian ke Puncak Gunung Bawakaraeng 2.700 mdpl, seperti biasa sebelum memulai perjalanan kami tidak lupa untuk berdo'a dulu untuk keselamatan kami dan tidak ketinggalan foto dulu sebelum berangkat...


(2 orang diantaranya kembali pulang untuk urusan pribadi)

Pada perjalanan kali aku sebagai Leader, Ajie menjaga Bagian Tengah, dan Azlam sebagai Pengungci. Satu hal yang perlu kawan-kawan tau mendaki gunung itu bukan hal yang mudah dibutuhkan persiapan yang extra dan perlengkapan, terutama fisik yang prima.

Hutan Pinus (Titik Start)
Tiba di hutan pinus kami tidak mau melewatkan suasana dan pemandangan yang indah...

(Hutan Pinus titik start)

Pos 1
Dari Hutan Pinus tadi kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pos 1, jarak menuju Pos 1 memakan waktu 30 - 45 menit "yahh lumayan lama juga yah". disini memakan waktu lumayan lama karena medan yang dilalui  agak sedikit terjal dan belum lagi beban yang kita bawa yang cukup berat "yahh lumayan 1/2 dari berat badanlahh...".

Sebelum tiba di Pos 1 kita akan menemui lokasi yang mirip dengan Pos 1, para pendaki biasa menyebutnya Pos 1 Bayangan. 

Setiba di Pos 1 kita akan menjumpai persimpangan, jalur yang berada pada sisi sebelah kanan adalah menuju ke Lembah Ramma sedangkan jalur yang berada pada sisi kiri adalah menuju ke Puncak. Belum lama beristirahat tiba-tiba hujanpun datang, untung saja kami sudah mempersiapkan semua, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Mantel/ Ponco.

Pos 2
Setelah beristirah sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pos 2, jarak tempuh dari Po1 samapai Pos 2 memakan waktu sekitar 30 menit. Di Pos 2 ini kita biasanya menemukan para pendaki yang sedang bersantai, memang di Pos ini sangat asik untuk bersantai karena kita menjumpai sebuah sungai kecil yang airnya sangat jernih.

Kamipun tiba di Pos 2 dengan beban yang bertambah berat karena basah, namun hujan tidak meruntuhkan semangat teman-teman untuk mencapai puncak "Aku salut melihat perjuanganmu teman-teman".

Pos 3
Jarak tempuh dari Pos 2 ke Pos 3 memakan waktu 30 menit, disini saya menunggu teman-teman yang tertinggal di belakang. Setibanya ternyata salah seorang teman terjatuh untungnya kami tidak lupa membawa P3K.

(Urut gan)

Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menunggu teman yang sedang di obati...

(Wancu Ronk Seniorrr...)

Pos 4
Jarak tempuh Pos 3 ke Pos 4 memakan waktu 30 - 45 menit, rute yang dilalui tidaklah sulit. Kami tiba di Pos 4 sekitar pukul 13:30, kami mulai melambat karena ada seorang teman yang cederah. ada pepatah yang mengatakan "Lambat tak mengapa asalkan selamat, hehehehehehheee...".

(Sambil menunggu teman nikmati cemilan dulu ahhh)

Pos 5
Jarak tempuh Pos 4 ke Pos 5 memakan waktu 45 menit - 1 jam, " Agak lama maklum Hujan..."
kami tiba di Pos 5 sekitar pukul 14:49.
dalam perjalanan dari Pos 4 menuju Pos 5 kita akan menjumpai Hutan Lumut yang sangat indah dan sangat jarang kita jumpai, dalam perjalanan sesekali saya singgah untuk menunggu teman-teman yang berada dibelakang.

(Sikali ronkkk)

Belum lama setelah kami tiba di Pos 5 tiba-tiba hujan datang disertai angin yang begitu kencang, saya dan teman-teman bergegas mendirikan tenda...


Kamipun memutuskan untuk nginap disini, suasana Pos 5 sore itu lumayan ramai. Para pendaki berdatangan dari berbagai daerah dan Kelompok Pecinta Alam lainnya...

(Suasana malam di Pos 5 dalam keadaan gerimis)

(Pagi yang begitu indah)

(Pengambilan air di Pos 5)



Pos 6
Kami meninggalkan lokasi Camp sekitar pukul 10:36, kami sengaja meninggalkan tenda dalam kondisi stanbay dan tidak membawanya, saya ragu teman-teman tidak mampu untuk membawa barang bawaan mereka. rencananya habis nikmati puncak kami lansung turun kembali dilokasi Camp (Pos 5).

Nah jalur yang ditempuh sebagian besar semak-semak, sepanjang jalur ini kita akan menemukan Memorial para pendaki yang meninggal akibat badai besar yang melanda kawasan ini pada beberapa tahun silam. daerah ini terbuka dan tandus akibat kebakaran hutan.

(Jalur menuju Pos 6)

Disini giliran saya yang cedera akibat benturan disudut batu yang cukup tajam.

(Lagi butuh Tim Medis tuh)

Kami tiba di Pos 6 sekitar pukul 11:49.

(Pos 6)

Pos 7
Jarak tempuh Pos 6 ke Pos 7 memakan waktu 1 jam, selain jaraknya yang jauh medannyapun berpariasi.  
kami tiba di Pos 7 sekitar pukul 12:45.

Disini kami berjumpa dengan para pendaki yang mengadakan pendakian gabungan.

(Pos 7)

Pos 8
Jarak tempuh Pos 7 ke Pos 8 memakan waktu 1 - 2 jam. Pos ini biasanya disebut Telaga Bidadari, medan yang ditempuh sangat berat habis tanjakan menurun lagi mana jalurnya curam dan licin lagi "Ampuni rambo mamahhh...".

Pos 9
Jarak tempuh dari Pos 8 ke Pos 9 memakan waktu kurang lebih 1 jam, rutenya berat karena tanjakan melulu  "Bikin ngos-ngsan tapi seru dechhhh...".

Pos 10
Jarak tempuh dari Pos 8 ke Pos 9 memakan waktu kurang lebih 1 jam, rutenya tidak jauh beda dengan Pos 8 ke Pos 9 tanjakan mulu...

Kami tiba di Pos 10 sekitar pukul 16:55, saya memutuskan naik kepuncak lebih dulu sambil menyambut teman-teman...




Takim
"Cendawan Petualang Rimba"










"Bravo buatmu kawan-kawan"




































Jumat, 14 Desember 2012

Video Gunung Lompobattang


Dominasi pegunungan ternyata bukan dimiliki oleh wilayah tengah Sulawesi saja. Di bagian kaki Sulawesi pun, ternyata ada gunung loch. Kalau anda pernah dengar Malino, baik lokasi wisata maupun produksi tehnya (Teh Malino terkenal banget loch!), ternyata tempat ini berada di lereng Gunung Lompobattang (beberapa tempat ada yang menulis Lompobatang, entah mana yang tepat). Gunung Lompobattang ini puncaknya berdekatan dengan Gunung Bawakaraeng sehingga kerapkali salah dikira sebagai satu gunung saja. Penyebutan nama untuk kedua gunung ini pun biasanya Lompobattang-Bawakaraeng. Lokasi gunung ini berada di beberapa kabupaten. Mulai dari Gowa, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Maros dan Bone adalah lokasi tempat gunung ini berada. Nggak heran, sepanjang perjalanan, anda akan melihat gunung ini muncul dan hilang beberapa kali dari sisi yang berbeda. 

# Piyu Sahabat Alam #

Video Gunung Bulusaraung


Gunung Bulusaraung merupakan salah satu gunung yang di kelola langsung oleh pemerintah setempat, gunung Bulusaraung merupakan gunung wisata yang selalu ramai dikunjungi baik masyarakat lokal maupun luar makasar sendiri yang ingin menyaksikan keindahan yang terdapat di gunung ini,gunung ini ternasuk kedalam wilayah Taman Nasional Batimurung Bulusaraung. Taman Nasional ini terbagi kedalam empat zona yaitu zona inti (sanctuary zone), zona rimba (wilderness zone), zona pemanfaatan intensif (intensive use zone), dan zona penyangga (buffer zone). Berdasarkan informasi yang didsapat oleh tim pendakian jejak lampung di sulawesi pembagian zona ini berdasarkan pada hasil pertimbangan potensi kawasan dan urgensi masing-masing zona.
# PoelslankAdventure#

Kamis, 13 Desember 2012

Camp

S
Gunung Bulusaraung 14-06-2013
 Serunya Tahun Baru 2013 di G. Bawakaraeng
 Puncak Rante Mario Peg. Latimojong
Gunung Bawakaraeng
Gunung Lompobattang
Lembah Ramma
Puncak Sorongan
Puncak Rante Angoro
Leang Kassi
Terapi Ikan Kab. Pangkep

Pegununga Mekongga



Pegunungan ini terletak di Sulawesi Tenggara, tepatnya di kabupaten Kolaka kecamatan Ranteangin. Gunung ini disebut Mekongga karena sesuai dengan nama penduduk asli daerah ini yaitu suku Tolaki Mekongga yang dahulunya mendiami kerajaan Mekongga. Menurut cerita rakyat di pegunungan ini terdapat Tebing Putih yang bernama Musero-sero yang merupakan pusat kerajaan jin untuk wilayah Kolaka Utara. Pada intinya gunung ini jarang didaki dan dikunjungi, namun pesonanya. tidak kalah dengan gunung lain yang ada di Indonesia. Pegunungan yang mempunyai puncak setinggi 2.620 m dpl ini masih sangat perawan. Untuk mencapai pegunungan ini dimulai dari kota Kendari yang merupakan ibukota Sulawesi Tenggara, kemudian dari sana dilanjutkan dengan menggunakan Bis atau mobil kecil seperti Kijang, harga tiketnya Rp.25.000,- per orang tujuannya adalah Kolaka. Waktu tempuh Kendari - Kolaka adalah sekitar 4 jam melewati jalan poros propinsi yang cukup baik. Kolaka adalah sebuah kota pelabuhan kecil di tepi teluk Bone, untuk menuju desa terakhir yaitu Desa Tinukari, dari Kolaka kita menumpang kendaraan kecil dengan tarif Rp.15.000,- orang. Lamanya perjalanan hingga Desa Tinukari adalah 3 jam, sepanjang perjalanan akan disunguhi oleh pemandangan Teluk Bone yang indah. Di Pantai Tamborasi ada sungai Tamburasi yang disebut sebagai sungai terpendek didunia, karena Jarak antara hulu dan muaranya di laut hanya 10 m.

Rute Pendakian

DESA TINUKARI
Desa Tinukari ini berada 300 km sebelah Barat daya dari Kota Kendari. Dari desa ini jejera pegunungan Mekongga jelas terlihat. Desa yang dihuni oleh suku Tolaki Mekongga yang merupakan turunan dari kerajaan Mekongga. Desa ini sudah cukup baik keadaannya dan jalan didesa ini pun sudah diaspal. Jalur pendakian hanya satu yaitu dari desa Tinukari ini dan kondisinyapun tidak begitu jelas, karena jarangnya ditempuh oleh pendaki.

DESA TINUKARI - CAMP I
Perjalanan dimulai setelah menyelusuri jalan aspal desa dan masuk kejalan setapak didalam kebun coklat, kemudian akan bertemu sebuah sungai dengan lebar sekitar 10 meter dan arusnya cukup deras. Kemudian jalan setapak yang sering dipakai pencari rotan yang terus mengikuti sungai. Sebelum mencapai sungai Aala Mosembo dan Aala Tinukari. kita akan dihadapakan oleh 4 sungai lainnya. Selepas daerah sungai ini baru jalan setapak masuk kedalam hutan dan mulai menanjak tajam. Tanaman masih didominasi oleh rotan dan tanaman sejenis perdu. Sekitar 2 jam berikutnya akan samapi dijalan HBI, yaitu sebuah perusahaan logging kayu pernah beroperasi tahun 1996. Kemudian tutup setelah diprotes oleh masyarakat akibat kerusakan lingkungan yang ditimbukannya. Sepanjang jalan beakas HBI yang sudah tertutup oleh ilalang dan rotan banyak ditemukan kotoran sapi. Yang konon merupakan sapi milik DI/TII dulu. Sapi-sapi tersebut sengaja dilepas di hutan ini sebagai ransum para tentara DI/TII jaman perang dahulu. Camp I merupakan sebuah pondok kayu milik pencari rotan yang berada pada ketinggian 490 m dpl. Waktu tempuh dari desa Tinukari ke Camp I ini adalah sekitar 7 jam.

CAMP I - CAMP II
Jalur awal pendakian dari Camp I munuju Camp II masih mengikuti jalur jalan HBI. Diketinggian 1.000 m dpl, panorama mulai terbuka, vegetasi tumbuhan kayu mulai bertambah, perdu, lumut dan kantong semar muali mendominasi. Disebelah timur tampak jajaran perbukitan Mekongga yang menjari kemana-mana, dan arah jalan setapak menuju kesana. Camp II berada pada ketinggian 1.480 m dpl.

CAMP II - CAMP III
Setelah meninggalkan jalan HBI dan menjelang ketinggian 1.900 m dpl, dikejauhan mulai tampak Osu Mosembo. Jalur pendakian naik turun punggungan, kita harus waspada sewaktu berjalan agar tidak salah punggungan, karena bentuk punggungan gunung ini yang menjalar kesegala arah. Kemudian jalan setapak akan samapai didaerah bebatuan yang di sebut Musero-sero diketinggian 2.320 m dpl. aerah ini diyakini oleh penduduk setempat sebagai pusat kerajaan jin untuk daerah Kolaka Utara. Disini terdapat sebuah batu yang seperti meriam dan moncongnya menhadap kearah "KABAH" tebing batu nun jauh di sebelah Timur. Setelah sehari berjalan baru sampai di Camp III yang merupakan sebuah dataran seluas lapangan bulu tangkis yang berada di puncak bukit. Ketinggiannya 2.520 m dp, dari Camp III ini puncak terlihat jelas.

CAMP III - PUNCAK
Puncak Mekongga merupakan batuan gamping, untuk menuju kesana harus beberapa kali berpindah punggungan dan melipir . Mendekati puncak kita akan dihadapkan oleh sebuah tebing, tidak ada jalan lain tebing tersebut harus dipanjat untuk mencapai puncak Mekongga. Hati-hati karena batruan tebing ini mudah lepas.Puncaknya merupakan bebatuan tajam yang cukup luas.

Perijinan

Tidak ada aturan khusus untuk mendaki gunung ini, tapi ada baiknya anda melengkapi diri dengan surat jalan dari organisasi atau bila perlu dari kepolisian tempat asal. Selebihnya kita cukup minta ijin pada Kepala Desa Tinukari.