.:| Home | artikel | camp | foto | video | cendawan |:.

Minggu, 09 Desember 2012

Carstensz Pyramid



 Puncak Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya Kusuma (4.884/16.024 ft) adalah satu dari tujuh puncak tertinggi (seven summit) yang ada di dunia. Saya menempatkannya pada urutan pertama dalam -Daftar Tempat Yang Ingin Didatangi Sebelum Mati-(kategori gunung)- tentu saja karena letaknya di negeri sendiri. Buat apa yang jauh bila ada yang dekat. Meski ada tanggapan yang mengatakan “buat apa mendaki puncak tertinggi bila yang terhitung puncak rendah di negeri sendiri saja belum pernah didaki”. Tak apalah, pun ini cuma masalah waktu yang belum eksis. Maksudnya biar waktu saja yang mengatur kapan dan rencana yang mana lebih dulu terealisasi. Bagaimanapun, saya adalah penikmat “ke-tinggi-an”, makanya ada keinginan yang terlewat tinggi.

***

Puncak Carstensz menjadi puncak gunung tertinggi ke tujuh di dunia yang terdapat di benua Australasia, tepatnya di pulau Irian Jaya. Puncak Jaya Kusuma atau Carstensz Piramyd di Pegunungan Jaya Wijaya secara geologi terbentuk pada akhir Miosen orogeny Melanesia, akibat tumbukan sesar antara lempeng Benua Australia dan lempeng Samudera Pasifik. Adalah Jan Carstensz, seorang kapten kapal VOC Belanda di pertengahan Februari 1623 menuliskan laporan tentang yang ia lihat dalam perjalanannya di sekitar Kepulauan Kei, Laut Arafuru akan adanya sebuah gunung yang bersalju di sekitar puncaknya. Ada gunung salju di Khatulistiwa. Awalnya Jan Carstensz dianggap mengada-ada karena laporannya itu. Seiring waktu datanglah berita lain tentang adanya pegunungan salju di Amerika selatan, juga di tahun 1848 seorang misionaris melaporkan hal serupa di Afrika utara. Perhatian pun mulai tertuju pada puncak salju yang dilaporkan oleh Jan Carstensz. Lebih dari dua ratus lima puluh tahun lamanya, ekspedisi pendakian pertama baru dilakukan oleh H.A Lorentz di tahun1907. Ekpedisi selama 6 bulan tersebut mengalami kegagalan akibat keganasan alam Papua. Tahun 1909 ekspedisi dilakukan kembali oleh Lorentz dibantu oleh beberapa pengangkut barang dari suku Dayak yang sangat piawai menaklukkan sungai wusuk. 8 November 1909 mereka mencapai puncak gunung salju yang dinamai Puncak Wilhelmina (sekarang Puncak Trikora). Inilah awal penaklukan puncak-puncak Carstensz (Carstensz Toppen) di waktu-waktu selanjutnya. Di tahun yang sama British Ornithological Union (BOU) juga melakukan ekspedisi (1909-1911) yang juga menemui kegagalan. Tahun 1912 ekspedisi kedua yang dipimpin oleh Dr. A. F. R. Wollaston baru berhasil dilakukan untuk studi ilmiah tentang tumbuh-tumbuhan di padang salju bagian selatan. Tahun 1936 Dr. A. H. Colijin, J. J. Dozy, dan H. Wissel mengadakan ekspedisi untuk melakukan penelitian tentang padang es yang ada di Carstensz. Meski mereka gagal mencapai puncak tertinggi Carstensz Pyramid (hanya 4000-an mdpl), Dozy yang seorang ahli geologi minyak menemukan adanya biji tembaga di daerah tersebut. Phillip Temple dari Selandia juga melakukan ekspedisi di tahun 1960. Laporan ekspedisi Phillip Temple melaporkan adanya penipisan lapisan es di beberapa puncak-puncak Carstensz. Setahun yang lalu, ekspedisi untuk meneliti hal tersebut yang dipimpin oleh seorang Paleoclimatologist, Lonnie Thompson menemukan bahwa gletser menurun kira-kira 7 meter per tahunnya, dan mungkin akan hilang dalam 4-5 tahun mendatang. Rasanya ingin cepat-cepat mendatangi Puncak Carstensz Pyramid sebelum salju itu menipis atau bahkan hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar