.:| Home | artikel | camp | foto | video | cendawan |:.

Minggu, 09 Desember 2012

Puncak Rante Mario


  Secara Goegrafis Gunung ini Terletak di utara daerah kabupaten Enrekang, selatan daerah TanaToraja, dan sebelah tenggara daerah Kabupaten Polewali.


AKSES KE SANA
MAKASSAR - ENREKANG - BUNTUDEA ( Baraka )
          Dari Pusat Kota Makassar Pendaki Dapat menggunakan Mobil Angkot (Pete-pete) Menuju Ke terminal Daya Dengan tarif Rp 3000/org. Dari Terminal daya langsung Carter Mobil Enrekang Rp.50.000/org yang langsung menuju ke Baraka sebuah kota kecamatan yang memakan waktu 4-5 Jam. Dari sini perjalanan dilanjutkan menuju Gura yang mamakan waktu selama 2 jam sepanjang lintasan terdapat jurang menganga dengan kedalaman 300 m, jalan tersebut sangat rentan longsor dimusim hujan, maka disini rawan sekali kecelakaan.

Kampung Buntudea Kecamatan Baraka, kabupaten Enrekang merupakan perkampungan kecil yang berada di ketinggian 1500 Mdpl sebagi entry point. Dari sini pendaki harus berjalan kaki pada lintasan setapak yang licin dan berlumpur dengan melewati gugusan jurang yang cukup curam yang rata-rata kedalamannya 300 m dari permukaan air sungai yang mengalir direlung-relung jurang. selain itu pendaki juga akan melewati perkebunan kopi dan jagung.

Angin-angin - Karangan - Pos I
Pada star awal perjalanan pendaki akan dihadapkan pada lintasan yang menanjak dan menurun dengan vegetasi pepohonan yang jarang sehingga jika pendakian dilakukan pada siang hari akan sangat melelahkan. Dalam perjalanan menujhu desa karangan (desa terakhir) pendaki akan melintasi daerah pebukitan dan kebun kopi, setelah itu menurun  menuju sebuah sungai yang dilalui. Setelah melalui sungai tersebut pendaki akan dihadapkan kembali pada sebuah bukit dengan tanjakan yang cukup curam membentang panjang. setelah itu barulah pendaki tiba di pos 1.

Pos I - Pos II
dari Pos I menuju Pos II kita melewati hutan yang cukup lebat dengan tanjakan yang cukup terjal, sehingga diperkirakan dari Pos I menuju Pos II  memakan waktu ± 3 jam. seusai dengan medan yang dilalui jalur ini membutuhkan tenaga yang extra karena jalurnya yang terjal dan licin.

Pos II - Pos III
Setibanya di Pos II kita menjumpai sebuah sungai yang lebar dan arusnya sangat deras, tempat ini juga banyak dimanfaatkan oleh para pendaki sebagai tempat Camp.  dan apa bila ingin melanjutkan perjalanan menuju Pos III, kita sebaiknya membawa persiapan air karena sepanjang perjalanan hingga Pos IV tidak terdapat lagi sumber mata air. dari Pos II menuju Pos III memakan waktu ± 3 jam karena lintasan yang dilalui sangat terjal, akar pepohonan dapat menjadi pembantu untuk pegangan karena jalur yang dilalui termasuk curam.

Pos III - Pos IV
Pos III tempat peristirahatan namun tidak dapat digunakan sebagai tempat Camp karena tidak terdapat sumber air, Sepanjang lintasan pos III - IV, medannya menanjak secara stabil sehingga sangat melelahkan dan menjemukkan, namun sepanjang perjalanan banyak terdapat tanaman anggrek liar yang dapat menyedapkan mata.

Pos IV - Pos V
Pos V berada di ketinngian ± 2.700 Mdpl. Area sekitarnya dikelilingi oleh pepohonan berukuran besar. Menuju pos VI hawa mulai terasa dingin namun jalur tetap menanjak. jarak tempuh ± 2 jam.

Pos V - Pos VI
Di Pos V ini bisa digunakan sebagai tempat Camp, karena disini terdapat sumber mata air namun berlokasi cukup lumayan jauh. 

Pos VI - Pos VII
Di pos VI medan sudah memasuki vegetasi pepohonan subAlpin yang mulai mengecil dan kerdil, Untuk menuju ke pos selanjutnya pendaki harus menapaki beberapa bukit kecil yang memiliki padang terbuka. selama perjalanan menuju puncak terianggulasi kita akan menjumpai sebuah gubuk yang menurut informasi gubuk itu berfungsi sebagai stasiun radio. dan selama perjalanan menuju ke puncak kita akan jumpai pula sebuah danau kecil dan sesekali nampak seekor anoa yang singgah untuk minum.

  Pos VII berada diarea yang terbuka pada ketinggian 3478 Mdpl. Dari area ini pendaki dapat melakukan summit attack menuju puncak pada pagi hari. Waktu tempuh untuk sampai di pos terakhir adalah 45-60 menit. dari pos terakhir ini puncak Rante Mario masih belum tampak. medan menuyju puncak sangatlah berdebu dan panas saat musim kemarau. Kira-kira 30 menit perjalanan puncak tertinngi di Sulawesi ini barulah kelihatan. Setiba dipuncak pendaki dapat menyaksikan bentangan alam Latimojong yang berbukit-bukit eksostis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar