.:| Home | artikel | camp | foto | video | cendawan |:.

Selasa, 11 Desember 2012

Gunung Sindoro




Gunung bertipe Strato ini juga dikenal dengan sebutan Sindoro atau Sendoro, mempunyai beberapa kawah diantaranya:
Kawah puncak: Segoro Wedi, Segoro Banjaran
Kawah utara
Kawah selatan
Sumur Ledakan
Berdiri dengan ketinggian 3150m dpl, terletak di batas kabupaten Temanggung sebelah barat dan Wonosobo sebelah timur. Posisi geografinya 7°18' LS dan 109°59,5' BT. Gunung Sindoro ini berhadapan langsung dengan gunung Sumbing, sama halnya dengan gunung Sumbing di gunung ini juga susah ditemukan sumber air, maka dari itu dianjurkan untuk membawa perbekalan air yang cukup sesuai dengan lamanya perjalanan yang akan ditempuh.
Setiap tanggal 1 Suro, banyak penduduk yang naik menuju puncak G. Sindoro ini untuk melakukan upacara selamatan memperingati Tahun Baru dalam kalender Jawa dan Islam. Sundoro dapat dicapai dari beberapa jurusan, dari sebelah timur dari Magelang dari sebelah barat dari Banjarnegara, dari arah utara dari Candiroto atau Melayu, sedangkan dari arah selatan dari Purworejo.

Rute Pendakian

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Sindoro dapat dicapai dari beberapa tempat. Sedangkan jalur yang paling sering ditempuh adalah dari arah Magelang dan dari arah Wonosobo. Dari Magelang kita naik bis ke arah Wonosobo dan turun di jalan raya tertinggi di desa Kledung (begitu juga sebaliknya). Setelah tiba di desa Kledung kita harus ke Kepala Desa untuk memperoleh informasi dan kita dapat bermalam di rumah kepala desa ini. Air harus dipersiapkan di sini, karena sepanjang perjalanan ke puncak yang dimulai dari jalan di belakang rumah Kepala Desa, melalui kebun sayur dan hutan pinus, tidak tersedia sumber mata air. Dari desa Kledung menuju puncak memakan waktu 8 jam dan turunnya membutuhkan waktu 4 jam.
Untuk menuju puncak G. Sindoro, kita turun dari bus di depan gapura desa Garung, dimana jalan mulai menurun ke kota Wonosobo. Dari gapura desa ke pusat desa Garung perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam. Di desa Garung/Butuh ini tidak ada losmen untuk bermalam, jadi para pendaki bila ingin bermalam dapat ke rumah kepala desa, sekaligus mendapatkan informasi mengenai G. Sundoro.
Dari belakang desa, perjalanan dilanjutkan dengan mengikuti jalur yang langsung menanjak, terus melalui kebun sayur dan jalan menanjak seperti dalam saluran air. Kita kemudian melewati kebun akasia dan tiba di padang rumput, dari sini kita dapat melihat puncak G. Sundoro. Perjalanan sampai ke punggung gunung, makin lama makin curam dan di sini terdapat sebuah batu besar tempat berlindung dari hembusan angin yang keras. Dari tempat ini menuju puncak masih diperlukan waktu 1 jam lagi.
Puncak G. Sundoro berbentuk caldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi ke arah kanan dan kemudian naik lagi. Di kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang, yang merupakan pemandangan yang menarik. Dari desa Garung/Butuh ini menuju puncak memakan waktu 8 jam dan untuk turun memakan waktu kurang lebih 5 jam.

JALUR KLEDUNG

Salah satu jalur yang paling sering digunakan oleh pendaki dan cukup popular adalah jalur dari desa Kledung, desa ini bisa dicapai dari arah Wonosobo atau dari arah Magelang karena letaknya yang berada diantara jalan raya Wonosobo – Magelang.

Akses Transportasi

Jika datang dari arah barat Indonesia sebaiknya akses yang paling cepat adalah dengan menumpang bus jurusan Wonosobo, kemudian naik bus kecil jurusan Magelang dan turun di Desa Kledung, desa ini berada disebelah kiri jalan saat menuju arah Magelang, dengan waktu tempuh kurang lebih 30 – 40 menit. Jika datang dari arah timur Indonesia sebaiknya mencapainya dari Magelang, dan kemudian menumpang bus kecil jurusan Wonosobo dan turun di Desa Kledung. Didesa Kledung terdapat basecamp pendaki yang saat in dikenal dengan nama Basecamp Sindoro, dewasa ini pengelolaannya dipegang oleh seorang pemuda yang akrap di panggil dengan “Ragil”.

Perijinan
Perijinan bisa di urus ini basecamp Sindoro setiap pendaki dikenakan retribusi sebesar Rp.3.000,- /orang. Dan mendaftarkan seluruh anggota timnya di Basecamp ini, tidak terlalu berbelit-belit perijinannya. Di basecamp ini pendaki bisa menginap, gratis kecuali makanan.

JALUR PENDAKIAN

Basecamp Kledung – Pos I
Dari basecamp Kledung menuju pos I menempuh jarak kurang lebih 2,5 jam perjalanan, dengan melewati jalan aspal berbatu-batu selama kurang lebih 2 jam, dan kemudian kita akan menjumpai sebuah pos bayangan yang biasa nya merupakan pangkalan ojek yang menawarkan jasanya pada setiap pendaki. Etape dari basecamp hingga pangkalan ojek ini juga bisa ditempuh dengan ojek untuk mempersingkat waktu pendakian, tarifnya Rp.10.000,- Dari pakalan ojek hingga Pos I sudah tidak begitu jauh sekitar 30 hingga 40 menit kita akan sampai di Pos I

Pos I – Pos II
Pos I merupakan sebuah bangunan yang juga berfungsi sebagai warung penduduk. Dari pos ini jalan setapak terus menanjak dan kemudian berbelok kekiri dan kemudian ada rutenya menuruni piggiran punggungan dan kemudian mendaki punggungan berkutnya. Jalan setapaknya jelas sekali sepanjang jalur pendakian banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon penghijauan seperti lamtorogung. Jarak tempuh dari Pos I ke Pos II kurang lebih dua jam.

Pos II – Pos III
Pos II berupa bangunan tanpa dinding, dan atapnya pun tinggal separo, berada persis dipinggir jalan setapak, pos ini hanya berupa tempat peristirahatan sementara, kecil sekali dan tidak ada sumber mata air. Dari Pos II menuju pos II jalur pendakian mulai terbuka dan semakin menanjak. Jalan setapaknya mulai berbatu-batu, dari etape ini padangan kita sudah bisa jelas melihat gunung Sumbing yang tegak berdiri dibelakang kita. Waktu tempuh dari Pos II hingga Pos III kurang lebih 2 – 3 jam.

Pos III – Pos IV
Pos III merupakan sebuah dataran yang cukup luas persis diatas punggungan, lokasi ini sering dijadikan sebagai tempat bermalam oleh pendaki, hanya disini tidak ada sumber mata air, Gunung Sindoro memang dikenal sebagai gunung yang tidak mempunyai sumber mata air, jadi pendaki harus membekali dirinya dengan persediaan air yang cukup jika hendak bermalam di Pos ini. Selain itu pos III sering juga dijadikan sebagai lokasi warung bagi penduduk pada musim-musim ramai pendakian. Jalur pendakian dari Pos III menuju pos IV semakin curam dan terkadang tanjakannya sedikit susah untuk dilewati, selepas pos III jalur pendakian sedikit memasuki kawasan yang cukup rimbun oleh pohon namun ini tidak berlangsung lama, tak lama kemudian kembali jalur terbuka dan ditumbuhi oleh ilalang. Jalan setapak dipenuhi oleh batu-batu, tapi pemandangan dibelakang kita sangat bagus Dari Pos III ke Pos IV jarak tempuhnya kurang lebih 2 jam

Pos IV – Kawasan Puncak
Pos IV sendiri tidak begitu jelas karena tidak ada bangunan dan cirri-ciri khusus. Pos ini hanya berupa sebuah tempat datar yang hanya cocok untuk satu tenda, di sekitarnya ada beberapa tempat datar lagi akan tetapi cukup jauh berjauhan letaknya. Umumnya para pendaki yang berjumlah sedikit anggota timnya lebih memilih Pos IV sebagai lokasi untuk menginap. Banyak juga yang memilih melewati pos ini dan langsung ke puncak. Jarak dari Pos IV ke kawasan puncak sekitar 2 jam.

Kawasan Puncak
Dikawasan puncak Gunung Sindoro terdapat sebuah kawah dan ada banyak tempat datar yang bisa dijadikan sebagai lokasi camping. Jika musim hujan pada dasar salah satu kawahnya terdapat air genangan hujan yang bisa dijadikan sumber air untuk memasak, memang rasanya sedikit kecut tapi lumayan untuk dipakai memasak.


Lokasi menarik
Di areal gunung ini tidak begitu banyak lokasi menarik, hanya pemandangan lepas ke arah gunung Sumbing, Merbabu dan Merapi yang indah untuk dinikmati.Gunung bertipe Strato ini juga dikenal dengan sebutan Sindoro atau Sendoro, mempunyai beberapa kawah diantaranya:
Kawah puncak: Segoro Wedi, Segoro Banjaran
Kawah utara
Kawah selatan
Sumur Ledakan
Berdiri dengan ketinggian 3150m dpl, terletak di batas kabupaten Temanggung sebelah barat dan Wonosobo sebelah timur. Posisi geografinya 7°18' LS dan 109°59,5' BT. Gunung Sindoro ini berhadapan langsung dengan gunung Sumbing, sama halnya dengan gunung Sumbing di gunung ini juga susah ditemukan sumber air, maka dari itu dianjurkan untuk membawa perbekalan air yang cukup sesuai dengan lamanya perjalanan yang akan ditempuh.
Setiap tanggal 1 Suro, banyak penduduk yang naik menuju puncak G. Sindoro ini untuk melakukan upacara selamatan memperingati Tahun Baru dalam kalender Jawa dan Islam. Sundoro dapat dicapai dari beberapa jurusan, dari sebelah timur dari Magelang dari sebelah barat dari Banjarnegara, dari arah utara dari Candiroto atau Melayu, sedangkan dari arah selatan dari Purworejo.

Rute Pendakian

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Sindoro dapat dicapai dari beberapa tempat. Sedangkan jalur yang paling sering ditempuh adalah dari arah Magelang dan dari arah Wonosobo. Dari Magelang kita naik bis ke arah Wonosobo dan turun di jalan raya tertinggi di desa Kledung (begitu juga sebaliknya). Setelah tiba di desa Kledung kita harus ke Kepala Desa untuk memperoleh informasi dan kita dapat bermalam di rumah kepala desa ini. Air harus dipersiapkan di sini, karena sepanjang perjalanan ke puncak yang dimulai dari jalan di belakang rumah Kepala Desa, melalui kebun sayur dan hutan pinus, tidak tersedia sumber mata air. Dari desa Kledung menuju puncak memakan waktu 8 jam dan turunnya membutuhkan waktu 4 jam.
Untuk menuju puncak G. Sindoro, kita turun dari bus di depan gapura desa Garung, dimana jalan mulai menurun ke kota Wonosobo. Dari gapura desa ke pusat desa Garung perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam. Di desa Garung/Butuh ini tidak ada losmen untuk bermalam, jadi para pendaki bila ingin bermalam dapat ke rumah kepala desa, sekaligus mendapatkan informasi mengenai G. Sundoro.
Dari belakang desa, perjalanan dilanjutkan dengan mengikuti jalur yang langsung menanjak, terus melalui kebun sayur dan jalan menanjak seperti dalam saluran air. Kita kemudian melewati kebun akasia dan tiba di padang rumput, dari sini kita dapat melihat puncak G. Sundoro. Perjalanan sampai ke punggung gunung, makin lama makin curam dan di sini terdapat sebuah batu besar tempat berlindung dari hembusan angin yang keras. Dari tempat ini menuju puncak masih diperlukan waktu 1 jam lagi.
Puncak G. Sundoro berbentuk caldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi ke arah kanan dan kemudian naik lagi. Di kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang, yang merupakan pemandangan yang menarik. Dari desa Garung/Butuh ini menuju puncak memakan waktu 8 jam dan untuk turun memakan waktu kurang lebih 5 jam.

JALUR KLEDUNG

Salah satu jalur yang paling sering digunakan oleh pendaki dan cukup popular adalah jalur dari desa Kledung, desa ini bisa dicapai dari arah Wonosobo atau dari arah Magelang karena letaknya yang berada diantara jalan raya Wonosobo – Magelang.

Akses Transportasi

Jika datang dari arah barat Indonesia sebaiknya akses yang paling cepat adalah dengan menumpang bus jurusan Wonosobo, kemudian naik bus kecil jurusan Magelang dan turun di Desa Kledung, desa ini berada disebelah kiri jalan saat menuju arah Magelang, dengan waktu tempuh kurang lebih 30 – 40 menit. Jika datang dari arah timur Indonesia sebaiknya mencapainya dari Magelang, dan kemudian menumpang bus kecil jurusan Wonosobo dan turun di Desa Kledung. Didesa Kledung terdapat basecamp pendaki yang saat in dikenal dengan nama Basecamp Sindoro, dewasa ini pengelolaannya dipegang oleh seorang pemuda yang akrap di panggil dengan “Ragil”.

Perijinan
Perijinan bisa di urus ini basecamp Sindoro setiap pendaki dikenakan retribusi sebesar Rp.3.000,- /orang. Dan mendaftarkan seluruh anggota timnya di Basecamp ini, tidak terlalu berbelit-belit perijinannya. Di basecamp ini pendaki bisa menginap, gratis kecuali makanan.

JALUR PENDAKIAN

Basecamp Kledung – Pos I
Dari basecamp Kledung menuju pos I menempuh jarak kurang lebih 2,5 jam perjalanan, dengan melewati jalan aspal berbatu-batu selama kurang lebih 2 jam, dan kemudian kita akan menjumpai sebuah pos bayangan yang biasa nya merupakan pangkalan ojek yang menawarkan jasanya pada setiap pendaki. Etape dari basecamp hingga pangkalan ojek ini juga bisa ditempuh dengan ojek untuk mempersingkat waktu pendakian, tarifnya Rp.10.000,- Dari pakalan ojek hingga Pos I sudah tidak begitu jauh sekitar 30 hingga 40 menit kita akan sampai di Pos I

Pos I – Pos II
Pos I merupakan sebuah bangunan yang juga berfungsi sebagai warung penduduk. Dari pos ini jalan setapak terus menanjak dan kemudian berbelok kekiri dan kemudian ada rutenya menuruni piggiran punggungan dan kemudian mendaki punggungan berkutnya. Jalan setapaknya jelas sekali sepanjang jalur pendakian banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon penghijauan seperti lamtorogung. Jarak tempuh dari Pos I ke Pos II kurang lebih dua jam.

Pos II – Pos III
Pos II berupa bangunan tanpa dinding, dan atapnya pun tinggal separo, berada persis dipinggir jalan setapak, pos ini hanya berupa tempat peristirahatan sementara, kecil sekali dan tidak ada sumber mata air. Dari Pos II menuju pos II jalur pendakian mulai terbuka dan semakin menanjak. Jalan setapaknya mulai berbatu-batu, dari etape ini padangan kita sudah bisa jelas melihat gunung Sumbing yang tegak berdiri dibelakang kita. Waktu tempuh dari Pos II hingga Pos III kurang lebih 2 – 3 jam.

Pos III – Pos IV
Pos III merupakan sebuah dataran yang cukup luas persis diatas punggungan, lokasi ini sering dijadikan sebagai tempat bermalam oleh pendaki, hanya disini tidak ada sumber mata air, Gunung Sindoro memang dikenal sebagai gunung yang tidak mempunyai sumber mata air, jadi pendaki harus membekali dirinya dengan persediaan air yang cukup jika hendak bermalam di Pos ini. Selain itu pos III sering juga dijadikan sebagai lokasi warung bagi penduduk pada musim-musim ramai pendakian. Jalur pendakian dari Pos III menuju pos IV semakin curam dan terkadang tanjakannya sedikit susah untuk dilewati, selepas pos III jalur pendakian sedikit memasuki kawasan yang cukup rimbun oleh pohon namun ini tidak berlangsung lama, tak lama kemudian kembali jalur terbuka dan ditumbuhi oleh ilalang. Jalan setapak dipenuhi oleh batu-batu, tapi pemandangan dibelakang kita sangat bagus Dari Pos III ke Pos IV jarak tempuhnya kurang lebih 2 jam

Pos IV – Kawasan Puncak
Pos IV sendiri tidak begitu jelas karena tidak ada bangunan dan cirri-ciri khusus. Pos ini hanya berupa sebuah tempat datar yang hanya cocok untuk satu tenda, di sekitarnya ada beberapa tempat datar lagi akan tetapi cukup jauh berjauhan letaknya. Umumnya para pendaki yang berjumlah sedikit anggota timnya lebih memilih Pos IV sebagai lokasi untuk menginap. Banyak juga yang memilih melewati pos ini dan langsung ke puncak. Jarak dari Pos IV ke kawasan puncak sekitar 2 jam.

Kawasan Puncak
Dikawasan puncak Gunung Sindoro terdapat sebuah kawah dan ada banyak tempat datar yang bisa dijadikan sebagai lokasi camping. Jika musim hujan pada dasar salah satu kawahnya terdapat air genangan hujan yang bisa dijadikan sumber air untuk memasak, memang rasanya sedikit kecut tapi lumayan untuk dipakai memasak.


Lokasi menarik
Di areal gunung ini tidak begitu banyak lokasi menarik, hanya pemandangan lepas ke arah gunung Sumbing, Merbabu dan Merapi yang indah untuk dinikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar