.:| Home | artikel | camp | foto | video | cendawan |:.

Rabu, 12 Desember 2012

Pegunungan Halimun


Untuk mengisi akhir minggu yg panjang ini, kelompok kami memutuskan utk berolahraga lintas alam dgn sedikit mendaki. 

Lokasi yg kami pilih adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yg membentang dr daerah Sukabumi hingga Kab. Bogor, karena lokasi tersebut menyediakan udara yg segar, jalur yg cukup menantang dan sebuah kawah yg indah, yg dikenal dengan nama Kawah Ratu. 

Cangkuang - Kawah Ratu - Pasir Reungit sejauh 8,6 KM adalah rute yg kami ambil. Jumat sore kami tiba di daerah Cidahu dan bermalam (Camp) di Lembah Damar utk menikmati indahnya malam pegunungan sambil memandangi cahaya kota dari arah Cicurug dengan latar belakang Gunung Gede Pangrango, sementara Gunung Salak berdiri megah disebelah kiri kami. 

Esoknya setelah fajar menyingsing, Kami mulai persiapan perjalanan dan sekitar pukul 8 kami mulai berjalan menuju gerbang Cangkuang jalur resmi pendakian dan langsung ditantang oleh tanjakan berbatu sepanjang kurang lebih 2 km, kelompok kami yg total terdiri dari 32 orang terbagi-bagi menjadi beberapa kelompok kecil, tetapi kami semua (kecuali 1 orang krn tidak mampu melanjutkan dan harus kembali) sangat menikmati perjalanan ini. 

Sekitar Pukul 13.00 kami tiba di Kawah Ratu dan langsung terpukau oleh pesonanya, asap mengepul dimana-mana dan bau belerang tercium menyengat. Terlihat pengumuman yg menginformasikan bahwa kami harus waspada dan tidak diijinkan terlalu dekat dgn kubah kawah karena kawah berstatus aktif normal dgn sewaktu-waktu dapat menyemburkan gas beracun Sulfatara. Tetapi ini tidak mampu menghalangi sukacita kami, luarbiasa rasanya dapat sampai disini, lelah ditubuh bagaikan tak sebanding dengan semangat yg menggelora... "Puji Tuhan... Luarbiasa..." 

Batuan vulkano terhampar memutih disegala penjuru dalam areal kawah, setelah diberi petunjuk oleh penjaga hutan mengenai jalur yg cukup aman, dr KM 4,4 kami turun ke area kawah dan memotong menuju ke arah KM 5,4 area yg tidak tinggi resiko gas beracunnya. Area kawah ini sangat luas dan terdapat 2 macam sungai didalamnya, sungai air dingin dan sungai air panas. 
kami menyusuri bebatuan dan naik kembali di ujung kawah, disini kami sempat beristirahat selama 1 jam sambil menikmati keindahan kawah. Sebelum kemudian kami kembali berjalan menuju hutan ke arah Gunung Bunder. Hutan yg kami lalui awalnya berupa hutan yg sudah hancur dan penuh pepohonan yg mati, mungkin karena belerang dan aliran lahar dingin, tetapi tak lama kemudian hutan hijau nan lebat kembali menyambut kami dan mengantar kami ke akhir perjalanan. 

Sekitar pukul 17.00 kami tiba di Gerbang Pasir Reungit, Gunung Bunder. setelah beristirahat sejenak di warung kami berjalan menuju Komando Diklat Rindam Jaya tempat kami akan bermalam. 

Kami menghabiskan malam di barak asrama militer yg sedang tidak digunakan, kami beristirahat dalam suasana yg ceria, hangat dan penuh suasana kekeluargaan. Masing-masing bertukar cerita mengenai pengalaman kelompok-kelompok dalam perjalanan dan bersenda gurau tentang hal-hal lucu dan konyol yg dialami. Beberapa orang bercengkerama sementara beberapa lainnya bermain kartu mengusir waktu. Tetapi karena lelah tak lama kemudian kami semua tertidur. 

Hembusan angin dingin di subuh hari membangunkan kami beberapa saat sebelum fajar menyingsing, mulailah kami membersihkan diri dan menyiapkan makanan utk sarapan bersama. Briefing pagi mengikuti setelah sarapan utk merangkum apa saja yg sudah kami alami 2 hari belakangan ini, menarik kesimpulan yang berharga yg dapat kami gunakan dalam kehidupan dimasa mendatang. 

Akhirnya tiba saatnya kami mengakhiri perjalanan ini. Doa bersama menutup petualangan kami, sebelum truk-truk militer sewaan membawa kami kembali ke jakarta. " Tuhan terimakasih atas penyertaan-Mu sehingga kami dapat menikmati keindahaan alam-Mu dan belajar darinya..." 

Protect our Nature... 
Don't leave anything but foot print 
Don't kill anything but time 
Don't take anything but PHOTOS... 

Norbertus Andreanto 
Summit Auto Group Learning Centre 

SEKILAS KAWAH RATU : 

Kawah terbentuk karena terjadinya aktivitas gunung berapi berulang-ulang yg mengakibatkan kerak bumi terdesak. Desakan tsb membuat lempeng tanah menyusup menjadi cekungan dan terbentuklah kawah. 

Data letusan Gunung Salak : 
- 5 Januari 1668 - 1699 
- Tahun 1780 
- Tahun 1902 - 1903 
- Februari 1935

Tidak ada komentar:

Posting Komentar